PERJUANGAN MENGHADAPI DISINTEGRASI
BANGSA
SERTA PENGARUHNYA SAMPAI MASA KINI
Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang
menghilangnya keutuhan atau persatuan serta menyebabkan perpecahan. Sedangkan
Disintegrasi Bangsa yaitu perpecahan atau hilangnya persatuan suatu bangsa yang
mengakibatkan perpecahan. Secara umum pernyebab disintegrasi bangsa adalah
karena rasa tidak puas dan ketidakadilan masyarakat terhadap pemerintahan yang
mengakibatkan pemborantakan atau separatisme. Walaupun begitu banyak faktor
lain yang menyebabkan disintegrasi suatu bangsa seperti timbulnya perpecahan
antar, suku dan agama, konflik berkepanjangan, ketidakpercayaan, perang saudara
pergolakan daerah, kriminalitas, aksi protes dan demonstrasi, prostitusi,
kenakalan remaja.
Faktor Yang Mempengaruhi Disintegrasi Bangsa :
- Geografi : Keadaan geografi indonesia yang memiliki banyak pulau juga merupakan salah satu penyebab Disintegrasi, ketidakmerataan pembangunan tiap pulau serta kekayaan alam yang berbeda tiap pulau akan menjadi faktor penyebab disintegrasi suatu negara.
- Demografi : Meledaknya jumlah penduduk Indonesia dengan sumber daya manusia rendah akan menambah jumlah kemiskinan. Masyarakat yang memiliki SDM rendah ini akan mudah dipengaruhi, sehingga mereka akan merasakan ketidakadilan terhadap pemerintah yang menimbulkan gerakan separatisme.
- Kekayaan Alam : Kekayaan alam yang berbeda tiap pulau membuat pembangunan tiap daerah tidak merata, akibatnya akan ada perbedaan pembangunan yang cukup besar, dimana suatu kota / pulau akan sangat tinggi dan juga akan sangat rendah.
- Ideologi : Ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila, akan tetapi semakin kesini paham akan idelogi semakin memudar dan akibatnya masyarakat mudah dipengaruhi kelompok - kelompok tertentu demi kepentingan mereka pribadi.
- Politik : Politik di Indonesia kini semakin banyak masalah, mereka hanya ingin mengutamakan kepentingan partai politik mereka sendiri dibandingkan demi negara.
- Ekonomi : Kurangnya kesejahteraan rakyat, membuat kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, hal ini juga disebabkan karenan kurangnya efektivitas pemerintahan dalam mengatur sistem ekspor dan impor.
- Sosial Budaya : Akibat dari keadaan geografi Indonesia yang berpulau - pulau mengakibatkan lahirnya banyak budaya yang berbeda ( suku, agama, budaya dan ras ), kurangnya toleransi di dalam masyarakat ini akan mudah terjadi konflik antar daerah.
- Pertahanan Dan Keamanan : Ancaman kedaulatan bisa berasal dari dalam ataupun di luar negeri, selain sarana dan prasarana untuk pertahanan dan keamanan juga dibutuhkan rasa kesatuan di dalam masyarakat.
Ancaman Disintegrasi Bangsa :
1.
PKI MADIUN 1948
Pada tanggal 13 Nopember 1926 PKI melakukan pemberontakan terhadap
pemerintah Belanda. Lalu pada tanggal 18 September 1948 Muso memimpin
pemberontakan terhadap RI di Madiun, yang bertujuan ingin mengubah dasar negara
Pancasila menjadi dasar negara Komunis. Pemberontakan ini ikut menyebar hampir
di seluruh daerah Jawa Timur namun berhasil di gagalkan dengan ditembak matinya
Muso sedangkan Semaun dan Dharsono lari ke Rusia.
2.
DI ( DARUL ISLAM ) / TII ( NEGARA ISLAM INDONESIA )
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo tidak setuju terhadap isi perjanjian
Renville. Sewaktu TNI hijrah ke daerah RI ( Yogyakarta ) ia dan anak buahnya
menolak dan tidak mau mengakui Republik Indonesia dan ingin menyingkirkan
Pancasila sebagai dasar negara. Untuk itu ia memproklamasikan berdirinya Negara
Islam Indonesia dengan nama Darul Islam ( DI )
a.
Jawa Tengah
Dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu. Selama Agresi Militer Belanda ke II Amir Fatah diberi tugas menggabungkan laskar-laskar untuk masuk dalam TNI. Namun setelah banyak anggotanya ia beserta anak buahnya melarikan diri dan menyatakan bagian dari DI/TII.
Dipimpin oleh Amir Fatah dan Kyai Sumolangu. Selama Agresi Militer Belanda ke II Amir Fatah diberi tugas menggabungkan laskar-laskar untuk masuk dalam TNI. Namun setelah banyak anggotanya ia beserta anak buahnya melarikan diri dan menyatakan bagian dari DI/TII.
b.
Sulawesi Selatan
Dipimpin oleh Abdul Kahar Muzakar. Dia berambisi untuk menduduki jabatan
sebagai pimpinan APRIS ( Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat ) dan
menuntut agar Komando Gerilya Sulawesi Selatan ( KGSS ) dimasukkan ke dalam
APRIS dengan nama Brigade Hasanuddin. Tuntutan tersebut ditolak oleh pemerintah
sebab hanya mereka yang memenuhi syarat saja yang akan menjadi tentara maka terjadilah
pemberontakan tersebut.
c.
Aceh
Dipimpin oleh Daud Beureueh Gubernur Militer Aceh, karena status Aceh
sebagai daerah Istimewa diturunkan menjadi sebuah karesidenan di bawah propinsi
Sumatera Utara. Ia lalu menyusun kekuatan dan menyatakan dirinya bagian dari
DI/TII. Pemberontakan ini dapat dihentikan dengan jalan Musyawarah Kerukunan
Rakyat Aceh ( MKRA ).
d.
Kalimantan Selatan
Dipimpin
oleh Ibnu Hajar, ia menyatakan dirinya bagian dari DI/TII dengan memperjuangkan
kelompok rakyat yang tertindas. Ia dan anak buahnya menyerang pos-pos kesatuan
tentara serta melakukan tindakan pengacauan yang pada akhirnya Ibnu Hajar
sendiri ditembak mati.
3.
APRA ( ANGKATAN PERANG RATU ADIL )
Pemberontakan
ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling bekas tentara KNIL. Tujuannya agar
pemerintah RIS dan negara Pasundan mengakui APRA sebagai tentara negara
Pasundan dan agar negara Pasundfan tidak dibubarkan/dilebur ke dalam NKRI.
4.
PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
Beliau
merupakan komandan kompi APRIS yang menolak kedatangan TNI ke Sulawesi Selatan
karena suasananya tidak aman dan terjadi demonstrasi pro dan kontra terhadap
negara federasi. Ia dan pasukannya menyerang lapangan terbang, kantor telkom,
dan pos-pos militer TNI. Pemerintah mengeluarkan ultimatum agar dalam tempo 4 x
24 jam ia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
5.
RMS ( REPUBLIK MALUKU SELATAN )
Pemberontakan
ini dipimpin oleh Dr. Christian Robert Stevenson Soumokil bekas jaksa agung NIT
( Negara Indonesia Timur ). Ia menyatakan berdirinya Republik Maluku Selatan dan
memproklamasikannya pada 25 April 1950. Pemberontakan ini dapat ditumpas
setelah dibayar mahal dengan kematian Letkol Slamet Riyadi, Letkol S. Sudiarto
dan Mayor Abdullah
6.
PRRI/PERMESTA
PRRI (
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia )
Waktu : 15
Februari 1958
Latar
belakang : Keinginan adanya otonomi yg luas
Pemimpin :
Letnal Kolonel Achmad Husein
Cara
penumpasan : Operasi militer Pemerintah mengerahkan pasukan militer terbesar di
sejarah militer Indonesia
Hasil :
Operasi militer dipimpin AE Kaliurang berhasil kembali menguasai daerah
PERMESTA (
Piagam Perjuangan Rakyat Semesta )
Waktu : 7
Februari 1958
Latar
belakang : Masyarakat di manado tidak puas dengan keadaan ekonomi
Pemimpin :
Letkol Ventje Sumual
Cara
penumpasan : Pemerintah Republik Indonesia menggunakan operasi militer untuk
menghentikan pemberontakan
Setelah
Pemilu I dilaksanakan, situasi semakin memburuk dan terjadi pertentangan .
Beberapa daerah merasa seolah-olah diberlakukan secara tidak adil ( merasa
dianaktirikan ) sehingga muncul gerakan separatis di Sumatera yaitu PRRI (
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ) dipimpin oleh Kolonel Ahmad
Husen dan PERMESTA ( Piagam Perjuangan Rakyat Semesta ) di Sulawesi Utara
dipimpin oleh D.J. Somba dan Kolonel Ventje Sumual.
7.
G30 S/PKI
Pada tanggal
30 September 1965 jam 03.00 dinihari PKI melakukan pemberontakan yang dipimpin
oleh DN Aidit dan berhasil membunuh 7 perwira tinggi. Mereka punya tekad ingin
menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan Komunis-Marxis. Setelah jelas
terungkap bahwa PKI punya keinginan lain maka diadakan operasi penumpasan :
a.
Menginsyafkan kesatuan-keasatuan yang dimanfaatkan
oleh PKI
b.
Merebut studio RRI dan kantor besar Telkom dipimpin
Kolonel Sarwo Edhy Wibowo dari RPKAD
c.
Gerakan pembersihan terhadap tokoh-tokoh yang terlibat
langsung maupun yang mendalanginya.
Akhirnya PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan
tidak boleh lagi tersebar di seluruh wilayah Indonesia berdasarkan SK Presiden
yang ditanda tangani pengemban Supersemar Ltjen Soeharto yang menetapkan
pembubaran PKI dan ormas-ormasnya tanggal 12 Maret 1966.
Upaya Pencegahan Disintegrasi
1.
Hukum di Indonesia harus tegas demi menjaga persatuan
( integrasi ), serta tidak menimbulkan perpecahan ( disintegrasi ) wilayah dan
ideologi.
2.
Hukum di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan
tidak untuk mementingkan golongan ataupun pribadi melainkan demi kepentingan
negara.
3.
Keadilan harus dijunjung tinggi, tidak ada
penyalahgunaan hukum ataupun penindasan.
4.
Toleransi antar agama, suku, dan ras harus
ditingkatkan.
5.
Meningkatkan
rasa nasionalisme.
6.
Upaya integrasi nasional harus dijalankan semaksimal
mungkin dan dilakukan oleh setiap warga negara.
Dampak atau Pengaruh Akibat Disintegrasi
Akibat Disintegrasi yaitu Mengancam keutuhan,
persatuan dan kesatuan bangsa yang bedampak pada pemisahan diri dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Disintegrasi juga mengakibatkan terjadinya
suatu pemisahan wilayah yang akibatnya mereka ingin mendirikan negara sendiri. Hilangnya
kekayaan alam yang dimiliki wilayah yang memisahkan diri membuat negara akan
mengalami banyak kerugian baik materi maupun perekonomian negara.
PARTAI KOMUNIS INDONESIA
PKI didirikan pada 9 Mei 1914 oleh
Sneevliet bersama orang sosialis lainnya yang berasal dari Belanda diantaranya
J.A Brendsteder, H.W Dekker dan P Bregsma dengan nama Indische Social
Democratische Vereniging (ISDV). Dalam perkembangannya di Indonesia ISDV sangat
sulit untuk mengakar dan mendapat simpati dari masyarakat Indonesia oleh sebab
itu ISDV menyusup ke berbagai partai-partai besar yang telah mapan seperti SI
untuk merongrong soliditas antar anggota partai dan sebagai salah satu sarana
mengenalkan paham komunis-sosialis kepada kader partai dan juga masyarakat
umum.
Tujuan didirikannya PKI adalah untuk
menyebarkan paham Komunis-Sosialis yang menginginkan perbaikan nasib para buruh
dan juga ketika pimpinan partai di pegang oleh kaum pribumi karena para
pemimpin Eropanya ditangkap dan dideportasi oleh pemerintahan colonial Belanda,
bertujuan untuk memerdekakan Indonesia dari tangan Kolonial Belanda dengan
berlandaskan paham Komunisme dengan berasas membebaskan Indonesia dengan car
yang radikal.
Ada beberapa tokoh penting dalam
PKI, diantaranya Tan Malaka, Musso, Alimin, dan lain-lain. Tan Malaka adalah putra
terpilih Indonesia yang mewakili Asia Tenggara di Commintern, sehingga
kebijakan komintern pusat bergantung pada Tan Malaka.
1 comments:
Perjuangan Menghadapi Disintegrasi Bangsa >>>>> Download Now
>>>>> Download Full
Perjuangan Menghadapi Disintegrasi Bangsa >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Perjuangan Menghadapi Disintegrasi Bangsa >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK Pr
Post a Comment